potret perempuan dalam kasus perkosaan

seorang anak perempuan diperkosa 14 orang teman sebayanya hingga tewas
hingga tewas
tewas

kasusnya kalah gaung dibanding hiruk pikuk calon gubernur DKI Jakarta
atau kasus korupsi yang melibatkan petinggi negara

14 orang pemuda itu dihukum 15 tahun penjara
dan akan keluar kelak ketika berumur 30 an
1 orang perempuan belia kehilangan nyawanya dengan tragis
dan hukum belum bisa melindungi perempuan

perempuan harus bisa menjaga diri
perkosaan karena perempuan mengenakan baju seksi
karena perempuan keluar malam hari
atau perempuan dianggap menggoda

aah...
bukankah yang harus ditanamkan adalah tidak memandang perempuan sebagai objek
kenapa tidak kita pertanyakan pelakunya, mengapa melakukannya


Menyimak kasus Yuyun, barangkali ada banyak kasus semacam itu yang terjadi. Sedih sudah pasti, bagaimana seorang perempuan belia harus mengubur mimpinya karena perilaku laki-laki binatang yang biadab. Bagi saya kasus perkosaan adalah perendahan harga diri dan martabat sebagai manusia. Hal ini tentu saja karena ada kecenderungan melihat perempuan sebagai objek dan perkosaan adalah perwujudan dari kekuatan, kekuasaan. Aah.. sungguh menyedihkan hal semacam itu ada dalam benak pemerkosa. Perkosaan sejatinya adalah manifestasi dari pandangan patriarki. 

Menjadi teringat seloroh teman saya ketika SMU dulu, bagaimana kasus perkosaan tidak tinggi jika rok perempuan pun semakin pendek. Aah... perkosaan tidak memandang baju atau pakaian apa yang dikenakan perempuan. Lihat saja, Yuyun memakai seragam sekolah yang dibuat universal oleh pemerintah. Ada banyak kasus perkosaan yang korbannya adalah perempuan berjilbab. Pendapat yang lain, perempuan yang jalan sendirian, keluar di malam hari rentan menjadi korban pemerkosaan. atau harus membekali perempuan dengan ilmu bela diri agar bisa menjaga diri. 

semua pendapat itu kok rasanya memberikan perempuan tanggung jawab sendiri atas dirinya. Jadi jika agar perempuan tidak diperkosa, maka dia harus tidak berpakaian seksi, tidak keluar sendirian, tidak keluar di malam hari dan harus belajar ilmu bela diri. Aneh bagi saya, ini masalah bagi kita semua dan mengapa kemudian semuanya dikembalikan kepada perempuan? Kapan kita mulai berpikir, hal yang sebaliknya? Oke perempuan bukanlah objek, perempuan adalah subjek dan setara dengan laki-laki. Kapan kita mulai berpikir bahwa kesalahan ada pada pihak pemerkosa. 




Penulis : ria permana sari ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel potret perempuan dalam kasus perkosaan ini dipublish oleh ria permana sari pada hari Wednesday, May 4, 2016. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan potret perempuan dalam kasus perkosaan
 

0 comments:

Post a Comment